Sekilas
tentang Short Massage Service (SMS)
Keberadaan SMS (Short Massage Service) dalam kehidupan
kita di jaman serba instan ini tentu bukanlah suatu hal yang asing baik
ditinjau dari aspek geografi seiring dengan semakin meluasnya daerah jangkauan
operator telepon seluler, aspek demografi seiring dengan penggunaan perangkat
telepon selular yang semakin meluas ke berbagai kalangan tanpa mengenal batasan
usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan maupun tingkat penghasilan
dan bahkan keberadaannya sudah menjadi bagian dari gaya hidup sang pemilik
telepon seluler misalnya sebagai media untuk melakukan transaksi perbankan yang
saat ini lebih dikenal dengan istilah SMS-Banking.
SMS tidak lain merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada sistim komunikasi tanpa kabel dan memungkinkan dilakukan pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antara terminal pelanggan dengan sistim eksternal seperti email, paging, voice mail (Imron,2004). Keberadaan SMS sendiri mulai nyata sejak tahun 1991 berbarengan dengan kehadiran sebuah teknologi komunikasi wireless Global System for Mobile Communication (GSM) dan pesan pertama yang dikirim menggunakan SMS terjadi pada bulan Desember 1992, yaitu sebuah pesan yang dikirim dari sebuah personal komputer ke telepon seluler dalam jaringan GSM milik Vodafone Inggris. Penggunaan SMS selanjutnya meluas dipelopori oleh beberapa operator komunikasi bergerak berbasis digital seperti GSM, Time Division Multiple Acces (TDMA) hingga Code Division Multiply Access (CDMA). SMS sendiri diawal kehadirannya oleh beberapa kalangan yang berkompeten diragukan akan mendulang sukses dan diramalkan tidak akan laku dijual, hal ini disebabkan penggunaan SMS yang cukup ribet serta adanya kesulitan untuk mendapatkan materi marketingnya (Budiono). Kehadiran SMS di Indonesia sendiri untuk pertama kali diperkenalkan oleh Indosat di tahun 1996 selanjutnya diikuti oleh Telkomsel dan operator telepon seluler lainnya
Keberadaan SMS-Banking
SMS-Banking
sendiri tidak lain merupakan bentuk perwujudan pertama kali dari Mobile
Banking (m-banking) dengan didasari prinsip Internet Banking,
yakni merupakan salah satu bentuk electronic channel yang memungkinkan
nasabah mengakses bank serta melakukan transaksi perbankan dalam hitungan menit
kapanpun waktunya dan dimanapun tempatnya dengan mengunakan perangkat telepon
seluler yang dimiliki seperti halnya melakukan transaksi di anjungan tunai
mandiri (ATM), namun tanpa layanan tansaksi penarikan uang tunai. Terdapat
beberapa pilihan untuk dapat melakukan transaksi melalui SMS-Banking
yang disesuaikan dengan kemampuan perangkat telepon seluler maupun SIM-Card
yang digunakan nasabah, diantaranya adalah :
- Lewat SMS biasa, transaksi dilakukan melalui pesan SMS dengan kode tertentu ke nomor khusus yang telah disediakan oleh bank.
- Lewat menu SIM Toolkit, yakni menu sudah terimplementasi pada suatu SIM-Card, misalnya : Satelindo@cces, M3Acces, Life in hand (Pro-XL), Navigator64 (Telkomsel),
- Lewat aplikasi Java, perangkat telepon seluler nasabah harus berteknologi Java dan terlebih dahulu harus menginstal aplikasinya yang disediakan oleh bank bertalian. Pengiriman transaksi dilakukan melalui SMS namun tidak lagi diharuskan mengirim kode-kode tertentu.
Dari ketiga cara tersebut di atas,
hanya cara pertama yang paling fleksibel dan bisa digunakan oleh semua
perangkat telepon seluler dan SIM-Card.
SMS-Banking mulai ramai dipergunakan di
Indonesia sejak tahun 2001 seiring dengan berkembang pemikiran para pengelola
bank untuk memanjakan para nasabah sehingga menawarkan berbagai upaya untuk
mempermudah nasabah melakukan transaksi, diantaranya adalah menawarkan layanan
yang dapat melakukan transaksi perbankan tanpa perlu menggeser posisi dan hanya
dengan memanfaatkan perangkat telepon seluler yang telah dimiliki.
Implementasi SMS-Banking di Bank Mandiri
Keberadaan sosok Bank Mandiri di jagad perbankan nasional tidak diragukan lagi reputasinya. Bank Mandiri saat ini mempekerjakan 21.631 karyawan dengan 956 kantor cabang dan 6 kantor cabang/ perwakilan/ anak perusahaan di luar negeri. Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 2.802 ATM, disamping 6.500 ATM yang merupakan jaringan LINK dan 10.500 jaringan ATM Bersama serta electronic channels yang meliputi Internet Banking, SMS Banking dan Call Center 14000. Sebagai bank plat merah namun memiliki aset terbesar di Indonesia inipun juga tidak ingin ketinggalan untuk memberikan kemudahan kepada para nasabahnya melalui layanan SMS- Banking Mandiri.
Selain dilakukan dengan mengirim
pesan seperti halnya berkirim SMS, sejak tahun 2003 SMS Banking mandiri telah
memanfaat fitur yang dikembangkan dengan cara Pilih Menu, khususnya dengan
menggunakan SIM card kartuHALO naviGator64 Telkomsel (Multi Mobile Banking
System). Dengan layanan tersebut, pengguna SMS Banking Mandiri yang
sekaligus sebagai pelanggan kartuHALO Telkomsel memiliki
fleksibilitas/kebebasan untuk melakukan transaksi SMS Banking Mandiri, yaitu
dengan mengetik SMS (apapun SIM-card GSM nasabah) atau Pilih Menu untuk
kartuHALO naviGator64 Telkomsel. Ditinjau dari aspek keamanan bertransaksi,
antara Ketik SMS dan Pilih Menu pada dasarnya memiliki tingkat keamanan yang
hampir sama. Bedanya adalah pada cara pengamanan bertransaksi. Bila pada ketik
SMS keamanan transaksi antara lain dilakukan dengan mendaftarkan nomor rekening
dan mengetikkan kode transaksi tertentu pada ponsel (sehingga tidak ada pengetikan
nomor rekening pada pesan SMS), namun pada layanan SMS-Banking Mandiri
dengan mengunakan kartuHALO naviGator64 ini karena pesan SMS
tersebut dienkripsi maka dapat dilakukannya pengetikan nomor
rekening nasabah, sehingga transaksi pembayaran maupun transfer antar rekening
Bank Mandiri dapat dilakukan secara bebas tanpa perlu mendaftarkan rekening
tujuan terlebih dahulu. Untuk menjaga keamanan transaksi, nasabah diberikan
berbagai unsur proteksi yang berlapis-lapis menggunakan sistem keamanan standard
international dengan enkripsi SSL 128 bit (Secure Socket layer 128 bit
Encryption) yang akan mengacak data transaksi antara lain nomor SIM card
sebagai ID nasabah, nomor rekening sendiri harus didaftarkan terlebih dahulu ke
cabang ataupun ATM Bank Mandiri, transaksi hanya dapat dijalankan dari nomor
SIM card yang terdaftar, ada limit transaksi per hari, serta transaksi
diverifikasi dengan menggunakan PIN. Seluruh proses transaksi SMS Banking
Mandiri dilakukan secara otomatis oleh sistem komputer tanpa intervensi manusia
(straight through processing/real time online) (Sinar
Harapan,2003).
SMS Banking Mandiri sebagai suatu Sistim Informasi
SMS Banking Mandiri sebagai suatu Sistim Informasi
Sejalan dengan perkembangan peranan
teknologi informasi (TI) pada era ini, keberadaan SMS-Banking Mandiri di
lingkungan Bank Mandiri semata-mata bukan lagi sekedar sebagai alat bantu dalam
proses bisnis terutama berkaitan dengan memberikan pelayanan terbaik bagi para
nasabah namun juga sebagai faktor pemampu bagi Bank Mandiri dalam menjalankan
proses bisnisnya. Keberadaan SMS-Banking Mandiri telah memampukan berbagai
layanan Bank Mandiri dapat hadir dalam genggaman tangan berbagai kalangan
nasabah, sehingga para nasabah tidak lagi hanya mengandalkan jaringan outlet
fisik nasional berupa lebih dari 950 kantor maupun 19.000 ATM untuk mendapatkan
berbagai layanan perbankan Bank Mandiri yang sebenarnya keberadaan rangkaian
jaringan outlet fisik tersebut dibatasi oleh ruang/jarak dan bahkan waktu.
Kehadiran SMS-Banking Mandiri juga
telah semakin memampukan Bank Mandiri menghadirkan bisnis baru maupun layanan
perbankan berupa e-commerce (misal: pembelian pulsa/tiket dan barang di
toko, payment point) sehingga hal ini tentunya semakin memperkokoh kemampuan
Bank Mandiri hadir memasuki era e-payment.
Ditinjau dari aspek karakter, secara
umum terdapat dua kriteria karakter nasabah suatu bank yaitu nasabah high
touch (dalam melakukan transaksi ingin dilayani secara langsung oleh
petugas bank) serta nasabah high tech (ingin melakukan transaksi sendiri
secara elektronik). Keberadaan SMS-Banking Mandiri apabila ditinjau dari
karakter nasabah dengan demikian tentunya semakin memperkokoh pula kemampuan
Bank Mandiri untuk menghadirkan layanan perbankan elektronik bagi nasabah
berkarakter high tech.
Eksistensi SMS-Banking Mandiri sebagai
suatu teknologi informasi yang dimanfaatkan sebagai solusi bisnis sebenarnya
hanya merupakan salah satu komponen dari suatu sistim yang lebih kompleks dan
sering disebut sebagai sistim informasi (IS). Sebagai suatu sistim informasi,
sebenarnya masih terdapat dua komponen utama lainnya agar keberadaan
SMS-Banking Mandiri sebagai solusi bisnis dapat berjalan sebagaimana mestinya
dan dapat mewujudkan apa yang diharapkan yaitu bisnis proses serta people.
Dalam lingkup bisnis proses
keberadaan SMS-Banking Mandiri telah mendorong jajaran manajemen Bank Mandiri
melakukan berbagai penyesuaian dalam proses bisnisnya agar bisa sejalan dengan
berbagai best practice yang telah dilalui oleh para penyelenggara
layanan SMS content yang telah ada sebelumnya, sehingga layanan
SMS-Banking Mandiri dapat digelar secara sempurna diatas platform yang
digunakan oleh berbagai operator telepon selular. Bagaimanapun juga kehadiran
SMS-Banking Mandiri tidak lepas dari campur tangan maupun sentuhan people,
dalam konteks ini terdapat tiga pihak yang memiliki peranan kunci yakni system
owner yang meliputi jajaran manajemen di berbagai tingkatan yang diperlukan
keterlibatannya secara aktif dan pribadi sejak perancangan hingga
implementasinya, IS specialist sebagai orang yang mengetahui bagaimanakah
keberadaan bisnis proses layanan perbankan di Bank Mandiri dan dapat
menterjemahkannya menjadi suatu sistim informasi, serta pihak yang terakhir
adalah system user yakni memperhatikan kebutuhan para nasabah terutama
adalah para nasabah Bank Mandiri berkarakter high tech.
Manfaat dan Risiko
Terdapat beberapa manfaat yang dapat
diperoleh oleh para nasabah pengguna layanan SMS-Banking Mandiri, yaitu :
- Transaksi dapat dilakukan setiap waktu di setiap tempat selama perangkat telepon seluler nasabah terkoneksi dengan jaringan operator telepon seluler bertalian.
- Tidak perlu antri di kantor Bank ataupun di ATM untuk melakukan transaksi perbankan non-tunai, sehingga sangat menghemat waktu, biaya dan tenaga.
- Praktis (tidak perlu membawa uang tunai) dan terhindari dari risiko kehilangan harta benda maupun nyawa karena membawa uang tunai untuk keperluan transaksi pembayaran dalam jumlah besar
- Tarif yang relatif terjangkau dan relatif mudah penggunaannya.
- Mendapatkan SMS konfirmasi apabila saldo transaksi lebih dari satu juta rupiah.
Apabila dilihat dari sisi yang lain, sebenarnya dibalik manfaat yang diterima
pengguna layanan SMS-Banking Mandiri terdapat beberapa kelemahan yang dapat
dialami oleh seorang nasabah, yaitu :
- Kecepatan data saat melakukan transaksi yang terbilang cukup lambat terutama pada jam-jam sibuk maupun jam-jam dimana traffic-nya cukup tinggi, misalnya pada saat server bank sedang melakukan proses tutup buku.
- Dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup suatu kegiatan usaha, misalnya usaha penjualan pulsa elektronik prabayar.
- Bahaya keamanan yang bersumber dari aspek non teknis ketika ada pihak ketiga yang mengetahui nomor pin pengguna SMS-Banking. Pihak ketiga tersebut dapat muncul dari operator telepon seluler maupun orang terdekat nasabah sendiri.
- Pemrosesan transaksi dijalankan dalam dua jenjang, yakni proses transaksi di server milik operator dan proses transaksi di server milik bank. Apabila salah satu server mengalami masalah/ down maka akan terjadi kesulitan dalam pembuktian mengenai adanya transaksi lewat telepon seluler.
- Tidak menutup kemungkinan keberadaan SMS-Banking Mandiri is not user friendly bagi para nasabah berusia lanjut.
Upaya Mengurangi Risiko
Beberapa risiko layanan SMS-Banking tersebut dapat dieliminir, antara lain dengan jalan :
- Menggunakan layanan SMS-Banking secara hati-hati, tidak disembarang tempat serta mengamankan dengan baik data-data pribadi yang penting sehingga tidak diketahui oleh orang yang tidak berhak. Frank Abagnale Jr yang dimainkan oleh Leonardo di Caprio di film “Catch me if you can” —- bercerita tentang buronan FBI yang akhirnya beralih menjadi tentornya FBI —- barangkali dapat memberikan inspirasi kepada kita betapa pentingnya menjaga data-data pribadi dan bagaimana menjaganya.
- Diupayakan tidak menggunakan layanan SMS-Banking di saat peak hours bank maupun pada waktu dimana traffic cukup tinggi, misal di saat-saat jam tutup kantor karena kemungkinan server bank sedang melakukan proses tutup buku harian, pada jam-jam menjelang pergantian bulan karena kemungkinan server bank sedang melakukan proses tutup buku bulanan maupun tahunan (Gunardi,2008).
- Melakukan pengecekan saldo sebelum maupun setelah melakukan transaksi, selanjutnya bandingkan besar nilai transaksi dengan selisih saldo pada pengecekan awal dengan saldo pada pengecekan akhir (Gunardi,2008).
- Menerapkan digital signature untuk SMS yang ditujukan ke nomor tertentu, yakni menggunakan kunci publik (dimiliki oleh bank) dan kunci privat (dimiliki oleh nasabah) yang digunakan oleh perbankan untuk melakukan verifikasi di awal transaksi (Budiono).
Kesimpulan dan Saran :
SMS-Banking Mandiri telah memampukan Bank Mandiri
untuk menghadirkankan pelayanan perbankan dalam genggaman tangan para nasabah
terutama nasabah berkarakter high tech. Kehadirannya juga semakin
memampukan Bank Mandiri dalam menjalankan bisnis di era e-payment dan
menangkap berbagai peluang yang ada di bisnis e-commerce.
SMS Banking Mandiri masih memiliki potensi untuk
dikembangkan menjadi suatu kekuatan yang luar biasa, apabila dikolaborasi
dengan outlet pelayanan dari perusahaan lain terutama non perbankan yang
memiliki jangkauan pelayanan hingga daerah pelosok sebenarnya dapat menjadi
suatu kekuatan raksasa untuk menghadirkan mesin tarik uang tunai ataupun mesin
setor tunai bagi nasabahnya di daerah pinggiran maupun pelosok, sehingga
tentunya akan membuka peluang pula bagi Bank Mandiri untuk memperluas base
customer-nya hingga daerah pelosok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar